Sisem
terdistribusi adalah suatu kumpulan komputer otonom yang terhubung melalui
jaringan komputer yang bersifat
transparan yang berintegrasi antar satu dengan yang lainya untuk mencapai
tujuan di inginkan. Dalam sistem terdistribusi ini, terdapat
sebuah jaringan yang merupakan sarana yang menjembatani komunikasi antar
elemen. Bagian terluar dari sistem terdistribusi ini adalah sebuah client.
Aplikasi client disini adalah front end yang akan berhubungan langsung dengan
sistem. Dibelakangnya terdapat beberapa lapisan logik seperti presentation
server, bussiness object server dan database server. Sistem terdistribusi
disini juga membutuhkan sebuah proxy server. Lapisan yang berada dibelakang
front end ini tersembunyi dari pengguna (transparancy). Jika server dalam suatu
sistem distribusi down atau mengalami gangguan, maka proses transaksi antar
client akan disimpan di dalam memory si client tersebut. Apabila server sudah
kembali normal, maka proses transaksi tersebut akan dilanjutkan kembali.
Model
– model dalam system terdistribusi
1. Model
client server
• Client:
– Proses akses data
– Melakukan operasi pada komputer
lain
• Server:
– Proses mengatur data
– Proses mengatur resources
– Proses komputasi
• Interaksi:
– Invocation/result
2.
Model
Multiple Server
·
Service disediakan oleh beberapa server
·
Server menggunakan replikasi atau
database terdistribusi
3. Model
proxy server
Proxy server menyediakan hasil copy (replikasi) dari
resource yang di atur oleh server lain. Biasa nya proxy server di pakai untuk
menyimpan hasil copy web resources. Ketika client melakukan request ke server,
hal yang pertama dilakukan adalah memeriksa proxy server apakah yang diminta
oleh client terdapat pada proxy server. Proxy server dapat diletakkan pada
setiap client atau dapat di pakai bersama oleh beberapa client. Tujuannya
adalah meningkatkan performance dan availibity dengan mencegah frekwensi akses
ke server.
4.
Model Peer to
Peer
Bagian dari model sistem
terdistribusi dimana sistem dapat sekaligus berfungsi sebagai client maupun
server. Sebuah arsitektur di mana tidak terdapat mesin khusus yang melayani
suatu pelayanan tertentu atau mengatur sumber daya dalam jaringan dan semua
kewajiban dibagi rata ke seluruh mesin, yang dikenal sebagai peer. Pola
komunikasi yang digunakan berdasarkan aplikasi yang digunakan. Peer-to-peer
merupakan model yang paling general dan fleksible.
Karakteristik sistem terdistribusi sebagai berikut :
- Resource Access and Sharing
- Openness (keterbukaan)
- Concurrency
- Scalability
- Fault Tolerance (toleransi kesalahan)
- Transparency
- Resource Access and Sharing
- Openness (keterbukaan)
- Concurrency
- Scalability
- Fault Tolerance (toleransi kesalahan)
- Transparency
- Resource Access and Sharing
- Openness (Keterbukaan)
- Concurrency
- Scalability
- Fault Tolerance (Toleransi Kesalahan)
- Transparency
Ada empat alasan utama untuk membangun sistem terdistribusi , yaitu :
- Resource Sharing
Dalam sistem terdistribusi, situs-situs yang berbeda
saling terhubung satu sama lain melalui jaringan sehingga situs yang satu dapat
mengakses dan menggunakan sumber daya yang terdapat dalam situs lain. Misalnya, user di
situs A dapat menggunakan laser printer yang dimiliki situs B
dan sebaliknya user di situs B dapat mengakses file yang
terdapat di situs A.
- Computation Speedup
Apabila sebuah komputasi dapat dipartisi menjadi beberapa
subkomputasi yang berjalan bersamaan, maka sistem terdistribusi akan
mendistribusikan subkomputasi tersebut ke situs-situs dalam sistem. Dengan
demikian, hal ini meningkatkan kecepatan komputasi (computation speedup).
- Reliability
Dalam sistem terdistribusi, apabila sebuah situs
mengalami kegagalan, maka situs yang tersisa dapat melanjutkan operasi yang
sedang berjalan. Hal ini menyebabkan reliabilitas sistem menjadi lebih baik.
- Communication
Ketika banyak situs saling terhubung melalui jaringan
komunikasi, user dari situs-situs yang berbeda mempunyai
kesempatan untuk dapat bertukar informasi.
Tantangan-tantangan yang harus dipenuhi oleh sebuah
sistem terdistribusi :
- Keheterogenan perangkat/multiplisitas perangkat
Suatu
sistem terdistribusi dapat dibangun dari berbagai macam perangkat yang berbeda,
baik sistem operasi, H/W maupun S/W.
- Keterbukaan
Setiap perangkat memiliki
antarmuka (interface) yang di-publish ke komponen lain. Perlu integrasi
berbagai komponen yang dibuat oleh programmer atau vendor yang
berbeda.
- Keamanan
Shared resources dan
transmisi informasi/data perlu dilengkapi dengan enkripsi.
- Penanganan kegagalan
Setiap perangkat dapat mengalami kegagalan secara
independen. Namun, perangkat lain harus tetap berjalan dengan baik.
- Concurrency of components
Pengaksesan suatu
komponen/sumber daya secara bersamaan oleh banyak pengguna.
- Transparansi
Bagi pemakai, keberadaan
berbagai perangkat (multiplisitas perangkat) dalam sistem terdistribusi tampak
sebagai satu sistem saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar