Jumat, 25 April 2014

ETIKA BERBAHASA MERUPAKAN CERMINAN BUDAYA BANGSA





Etika menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Online adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang baik dan buruk serta hak dan kewajiban (moral). Bahasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Online adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Sedangkan budaya menurut Koentjaraningrat adalah suatu sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia. Dari pengertian-pengertian di atas dapat ditarik garis lurus bahwa penggunaan bahasa yang dilakukan oleh suatu individu atau kelompok dalam berinteraksi dapat membentuk sebuah budaya yang kemudian budaya tersebut dapat dinilai baik buruknya berdasarkan etika seseorang atau kelompok dalam berbahasa. Ada pula statement yang menyatakan bahwa bahasa dapat mencerminkan suatu kebudayaan.
Penulis dapat menguraikan dua contoh mengenai etika berbahasa yang sangat erat kaitannya dengan budaya suatu bangsa. Yang pertama adalah contoh dari pemakaian etika berbahasa yang tidak benar. Contoh tersebut bisa terlihat dari maraknya tawuran antarpelajar, baik dari tingkat SMP, SMA, maupun perguruan tinggi sehingga memunculkan suatu budaya yang bersifat negatif. Mayoritas, alasan kedua belah pihak melakukan aksi tawuran adalah karena saling ejek-mengejek. Ejekan merupakan salah satu bentuk ujaran yang mempunyai bentuk negatif sehingga menimbulkan permasalahan antara si penutur dengan yang ditutur. Ejekan ini berakar dari penggunaan etika berbahasa yang tidak benar. Oleh karena itulah orang yang diejek akan merasa dilecehkan sehingga menimbulkan suatu perdebatan, bahkan menimbulkan aksi tawuran. Penulis juga mengkritisi kinerja para tenaga pengajar di berbagai institusi pendidikan yang terlibat aksi tawuran. Institusi tersebut mayoritas hanya memfokuskan peserta didik dalam bidang akademik tanpa memerhatikan kondisi psikologis dan mental peserta didik tersebut. Karena itulah sebuah institusi pendidikan harus memasukkan materi bimbingan dan konseling sehingga pihak institusi dapat mengetahui perkembangan dari pola perilaku peserta didiknya. Selain itu pula, pihak sekolah juga harus memasukan materi etika berbahasa di dalam kurikulum pendidikan, kemudian menerapkannya di lingkungan pendidikan sehingga nantinya peserta didik akan terbiasa menggunakan etika berbahasa dengan baik dan benar dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan begitu, diharapkan budaya tawuran antarpelajar di Indonesia akan semakin berkurang atau bahkan menghilang.
Yang kedua adalah contoh dari pemakaian etika berbahasa yang baik dan benar. Contoh tersebut dapat terlihat dari kunjungan para turis, baik domestik maupun internasional ke Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta merupakan sebuah daerah yang kebudayaan aslinya masih cukup kental. Lalu yang menjadi pertanyaan, “Apa hubungannya Yogyakarta dengan etika berbahasa yang mencerminkan kebudayaan bangsa?”
Yogyakarta dikenal dengan sebutan kota pelajar karena di sana banyak terdapat berbagai macam institusi pendidikan. Dengan sebutan inilah masyarakat di Yogyakarta selalu membiasakan diri menggunakan bahasa yang baik dan benar ketika tengah berinteraksi dengan seseorang. Seperti yang diketahui, daerah Yogyakarta memiliki undak usut atau tingkatan-tingkatan bahasa di dalam semua percakapannya. Mereka selalu bisa menempatkan diri dalam memakai undak usut bahasa di setiap interaksinya dengan yang lain. Hal itulah yang membuat para turis merasa nyaman dan aman ketika berada di sana. Di samping magnet dari kebudayaan aslinya yang masih kental, masyarakat Yogyakarta pun sangat ramah terhadap siapa pun. Hal itu takbisa dilepaskan dari pemakaian etika berbahasa yang baik dan benar oleh masyarakat di sana. Itulah mengapa Daerah Istimewa Yogyakarta dikenal dengan budaya masyarakatnya yang ramah tamah. Setelah itu, para turis kemudian kembali ke negara asalnya dan bercerita mengenai pengalamannya berlibur di Indonesia kepada teman-temannya. Dari situ lah Indonesia mulai dikenal dengan budaya masyarakatnya yang ramah tamah sehingga menyebabkan citra Indonesia di dunia internasional menjadi baik.
Berdasarkan penguraian di atas, maka jelaslah bahwa etika dalam berbahasa dapat mencerminkan budaya suatu bangsa.
Sumber : 
www.google.com/berbudayabahasa.
 http://bahasa.kompasiana.com/2013/06/07/etika-berbahasa-cerminan-budaya-bangsa-562958.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar