Etika menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia Online adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang baik dan
buruk serta hak dan kewajiban (moral). Bahasa menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia Online adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang
digunakan oleh anggota masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan
mengidentifikasikan diri. Sedangkan budaya menurut Koentjaraningrat adalah
suatu sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia. Dari pengertian-pengertian
di atas dapat ditarik garis lurus bahwa penggunaan bahasa yang dilakukan oleh
suatu individu atau kelompok dalam berinteraksi dapat membentuk sebuah budaya
yang kemudian budaya tersebut dapat dinilai baik buruknya berdasarkan etika
seseorang atau kelompok dalam berbahasa. Ada pula statement yang
menyatakan bahwa bahasa dapat mencerminkan suatu kebudayaan.
Penulis dapat menguraikan dua contoh
mengenai etika berbahasa yang sangat erat kaitannya dengan budaya suatu bangsa.
Yang pertama adalah contoh dari pemakaian etika berbahasa yang tidak benar.
Contoh tersebut bisa terlihat dari maraknya tawuran antarpelajar, baik dari
tingkat SMP, SMA, maupun perguruan tinggi sehingga memunculkan suatu budaya
yang bersifat negatif. Mayoritas, alasan kedua belah pihak melakukan aksi
tawuran adalah karena saling ejek-mengejek. Ejekan merupakan salah satu bentuk
ujaran yang mempunyai bentuk negatif sehingga menimbulkan permasalahan antara
si penutur dengan yang ditutur. Ejekan ini berakar dari penggunaan etika
berbahasa yang tidak benar. Oleh karena itulah orang yang diejek akan merasa
dilecehkan sehingga menimbulkan suatu perdebatan, bahkan menimbulkan aksi
tawuran. Penulis juga mengkritisi kinerja para tenaga pengajar di berbagai institusi
pendidikan yang terlibat aksi tawuran. Institusi tersebut mayoritas hanya
memfokuskan peserta didik dalam bidang akademik tanpa memerhatikan kondisi
psikologis dan mental peserta didik tersebut. Karena itulah sebuah institusi
pendidikan harus memasukkan materi bimbingan dan konseling sehingga pihak
institusi dapat mengetahui perkembangan dari pola perilaku peserta didiknya.
Selain itu pula, pihak sekolah juga harus memasukan materi etika berbahasa di
dalam kurikulum pendidikan, kemudian menerapkannya di lingkungan pendidikan
sehingga nantinya peserta didik akan terbiasa menggunakan etika berbahasa
dengan baik dan benar dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan begitu, diharapkan
budaya tawuran antarpelajar di Indonesia akan semakin berkurang atau bahkan menghilang.
Yang kedua adalah contoh dari
pemakaian etika berbahasa yang baik dan benar. Contoh tersebut dapat terlihat
dari kunjungan para turis, baik domestik maupun internasional ke Daerah
Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta merupakan sebuah daerah yang kebudayaan aslinya
masih cukup kental. Lalu yang menjadi pertanyaan, “Apa hubungannya Yogyakarta
dengan etika berbahasa yang mencerminkan kebudayaan bangsa?”
Yogyakarta dikenal dengan sebutan
kota pelajar karena di sana banyak terdapat berbagai macam institusi
pendidikan. Dengan sebutan inilah masyarakat di Yogyakarta selalu membiasakan
diri menggunakan bahasa yang baik dan benar ketika tengah berinteraksi dengan
seseorang. Seperti yang diketahui, daerah Yogyakarta memiliki undak usut
atau tingkatan-tingkatan bahasa di dalam semua percakapannya. Mereka selalu
bisa menempatkan diri dalam memakai undak usut bahasa di setiap
interaksinya dengan yang lain. Hal itulah yang membuat para turis merasa nyaman
dan aman ketika berada di sana. Di samping magnet dari kebudayaan aslinya yang
masih kental, masyarakat Yogyakarta pun sangat ramah terhadap siapa pun. Hal
itu takbisa dilepaskan dari pemakaian etika berbahasa yang baik dan benar oleh
masyarakat di sana. Itulah mengapa Daerah Istimewa Yogyakarta dikenal dengan budaya
masyarakatnya yang ramah tamah. Setelah itu, para turis kemudian kembali ke
negara asalnya dan bercerita mengenai pengalamannya berlibur di Indonesia
kepada teman-temannya. Dari situ lah Indonesia mulai dikenal dengan budaya
masyarakatnya yang ramah tamah sehingga menyebabkan citra Indonesia di dunia
internasional menjadi baik.
Berdasarkan penguraian di atas, maka
jelaslah bahwa etika dalam berbahasa dapat mencerminkan budaya suatu bangsa.
Sumber :
www.google.com/berbudayabahasa.
http://bahasa.kompasiana.com/2013/06/07/etika-berbahasa-cerminan-budaya-bangsa-562958.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar